Rabu, 16 Juli 2014

Menjaga konsistensi menulis ala Indari Mastuti


done
Kalau bicara konsistensi, rasanya malu pada diri ini yang belum ada apa-apanya sebagai penulis pemula, menulis masih sebuah hobi atau suka, kadang Cuma pas ad ide cemerlang aja baru mau menulis, ternyata untuk menjadi penulis yang handal itu bukan hanya konsisten tapi juga menjaga konsistensi itu. Di antara kita mungkin ada yang sudah menulis di buku harian, membuat blog sendiri sebagai wadah menulis, atau malah ada yang sudah menulis di media, kemudian terhenti dari aktifitas tersebut, tak berkelanjutan, merasa sudah senang menulis tapi belum pandai menulis. Ternyata masalahnya adalah konsisten yang belum maksimal. Menurut Indari Mastuti, pendiri sekolah perempuan, yang sudah mengawali menulis sejak kecil, untuk menjadi seorang penulis itu, seseorang tidak memerlukan bakat, tapi proses yaitu berlatih setiap saat, terus dan terus tanpa berhenti hingga menghasilkan karya besar.
Memang dalam perjalanannya menjadi penulis, bukanlah tidak ada halangan, kadang juga mengalami stak atau jalan buntu, ide nggak kluar, tapi begitulah proses yang akan kita jumpai, tidak ada magic alias instan kita hanya butuh berlatih. Tidak usah khawatitr, karena sekaliber penulis Indari Mastuti pun pernah mengalaminya, artinya semua penulis akan berhadapan dengan situasi ini, hanya bagaimana cara mencari solusinya agar tetap terus mau menulis, kalau Indari Mastuti ketika dihadapi itu, beliau mengalihkannya dengan membaca buku atau menulis dengan tema yang baru, setelah itu kembali lagi menulis, sesuai dengan semboyannya dengan 3 M: menulis, menulis dan terus menulis, maka kita akan menemui ide-ide baru yang brilliant, menulis bagaikan air yang mengalir, makin sering menulis maka, akan semakin terasah.
Menjaga konsistensi menulis itu harus dilakukan baik penulis pemula ataupun professional, pendiri IIDN dan presiden Direktur dari Indiscript ini pun tetap menjaga konsistensinya dalam menulis, tak ada satu alasan dengan berbagai kondisi yang membuatnya sudah terkenal, lalu tidak konsisten, hal ini beliau tunjukkan bukti eksistansinya dalam menjaga konsistensi menulis, untuk tetap melahirkan buku-buku hasil karyanya, bahkan di bulan Ramadhan ini yang kegiatannya lebih banyak ibadah, justru memberikan semangat untuk terus berkarya, tak heran targetnya dalam Ramadhan, menyelesaikan 2 buah buku, buku tentang menulis dan buku tentang bisnis. Hebat ya, kegiatan menulisnya sebagai celah pahala yang ingin diraihnya sebagai amalan ibadah di bulan suci. Karena kelak apa yang ditulisnya akan bermanfaat untuk orang banyak.
Menurut Indari Mastuti, peraih juara 2 Wirausaha Muda Mandiri 2012, yang sudah menghasilkan lebih dari 50 buku, menjaga konsistensi dalam bulan puasa Ia gabungkan antara aktifitas berolahraga dengan menulis, dengan mengalokasikan waktu 50 menit sehari untuk berolahraga yang setara dengan 4 halaman naskah yang ditulisnya, heran, bingung serta kagum, bagaimana menulisnya ya, dalam kondisi olahraga?, beliau menulis dengan memasang ipad depan treadmill, lalu lari lambat sambil mengetik, hal ini di lakukannya demi menjaga konsistensi menulisnya di bulan Ramadhan. Seorang penulis yang sudah arang melintang di dunia  tulis-menulis dan sudah punya nama besar, menjaga konsistensinya sampai seperti itu, mudah-mudahan ini menjadi pembakar semangat buat saya pribadi dan teman-teman yang ingin menulis.
Kiat sukses menurut Indari Mastuti hanya satu, yaitu komitmen dan konsisten, karena hanya dengan cara inilah akan melahirkan penulis handal yang menghasilkan karya yang patut diperhitungkan. Sebenarnya tidak hanya dalam dunia menulis saja, segala sesuatu yang ingin hasilnya bagus ya harus konsisten dengan menjalankan program yang sudah dibuat agar tercapai tujuannya.
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar