
Kalau
bicara konsistensi, rasanya malu pada diri ini yang belum ada apa-apanya
sebagai penulis pemula, menulis masih sebuah hobi atau suka, kadang Cuma pas ad
ide cemerlang aja baru mau menulis, ternyata untuk menjadi penulis yang handal
itu bukan hanya konsisten tapi juga menjaga konsistensi itu. Di antara kita
mungkin ada yang sudah menulis di buku harian, membuat blog sendiri sebagai
wadah menulis, atau malah ada yang sudah menulis di media, kemudian terhenti
dari aktifitas tersebut, tak berkelanjutan, merasa sudah senang menulis tapi
belum pandai menulis. Ternyata masalahnya adalah konsisten yang belum
maksimal. Menurut Indari Mastuti, pendiri sekolah perempuan, yang sudah mengawali
menulis sejak kecil, untuk menjadi seorang penulis itu, seseorang tidak
memerlukan bakat, tapi proses yaitu berlatih setiap saat, terus dan terus tanpa
berhenti hingga menghasilkan karya besar.
Memang
dalam perjalanannya menjadi penulis, bukanlah tidak ada halangan, kadang juga
mengalami stak atau jalan buntu, ide nggak kluar, tapi begitulah proses yang
akan kita jumpai, tidak ada magic alias instan kita hanya butuh berlatih. Tidak usah khawatitr, karena sekaliber
penulis Indari Mastuti pun pernah mengalaminya, artinya semua penulis akan
berhadapan dengan situasi ini, hanya bagaimana cara mencari solusinya agar tetap
terus mau menulis, kalau Indari Mastuti ketika dihadapi itu, beliau
mengalihkannya dengan membaca buku atau menulis dengan tema yang baru, setelah
itu kembali lagi menulis, sesuai dengan semboyannya dengan 3 M: menulis,
menulis dan terus menulis, maka kita akan menemui ide-ide baru yang brilliant, menulis
bagaikan air yang mengalir, makin sering menulis maka, akan semakin terasah.
Menjaga
konsistensi menulis itu harus dilakukan baik penulis pemula ataupun professional,
pendiri IIDN dan presiden Direktur dari Indiscript ini pun tetap menjaga
konsistensinya dalam menulis, tak ada satu alasan dengan berbagai kondisi yang
membuatnya sudah terkenal, lalu tidak konsisten, hal ini beliau tunjukkan bukti
eksistansinya dalam menjaga konsistensi menulis,
untuk tetap melahirkan buku-buku hasil karyanya, bahkan di bulan Ramadhan ini
yang kegiatannya lebih banyak ibadah, justru memberikan semangat untuk terus
berkarya, tak heran targetnya dalam Ramadhan, menyelesaikan 2 buah buku, buku
tentang menulis dan buku tentang bisnis. Hebat ya, kegiatan menulisnya sebagai celah
pahala yang ingin diraihnya sebagai amalan ibadah di bulan suci. Karena kelak
apa yang ditulisnya akan bermanfaat untuk orang banyak.
Menurut
Indari Mastuti, peraih juara 2 Wirausaha Muda Mandiri 2012, yang sudah
menghasilkan lebih dari 50 buku, menjaga konsistensi dalam bulan puasa Ia
gabungkan antara aktifitas berolahraga dengan menulis, dengan mengalokasikan
waktu 50 menit sehari untuk berolahraga yang setara dengan 4 halaman naskah
yang ditulisnya, heran, bingung serta kagum, bagaimana menulisnya ya, dalam
kondisi olahraga?, beliau menulis dengan memasang ipad depan treadmill, lalu
lari lambat sambil mengetik, hal ini di lakukannya demi menjaga konsistensi
menulisnya di bulan Ramadhan. Seorang penulis yang sudah arang melintang di
dunia tulis-menulis dan sudah punya nama
besar, menjaga konsistensinya sampai seperti itu, mudah-mudahan ini menjadi
pembakar semangat buat saya pribadi dan teman-teman yang ingin menulis.
Kiat
sukses menurut Indari Mastuti hanya satu, yaitu komitmen dan konsisten, karena
hanya dengan cara inilah akan melahirkan penulis handal yang menghasilkan
karya yang patut diperhitungkan. Sebenarnya tidak hanya dalam dunia menulis
saja, segala sesuatu yang ingin hasilnya bagus ya harus konsisten dengan menjalankan
program yang sudah dibuat agar tercapai tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar